Pages

HOT NEWS

Sabtu, 23 Agustus 2014

Semangat Pelangi Bhineka


Indonesia dengan total penduduk lebih dari 200 juta jiwa dengan bentang wilayah dari Sabang sampai Merauke tentu mempunyai banyak keragaman etnis, budaya, bahasa bahkan agama. Tak salah memang kalau di cengkraman kaki sang Garuda tertulis sebuah kata “Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna “Berbeda beda tetapi tetap satu jua”. Kata tersebutlah yang menjadi pedoman kita dalam menyikapi ke-bhineka-an atau keragaman yang ada di negeri yang memiliki ragam etnis budaya dan bahasa terbanyak di seluruh dunia.

Masih teringat sewaktu Saya kecil dulu, tepatnya sewaktu Saya masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK), Saya mempunyai teman kelas yang beragam dari berbagai etnis (Ambon, Tionghoa, Arab dll). Saya ingat sewaktu itu tak ada namanya perbedaan dalam berteman, semua bisa bebas berteman tanpa peduli dia berasal dari etnis manapun. Namun kemudian hal yang berbeda terjadi seiring waktu berjalan, seiring langkah kaki ini menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari SD sampai Kuliah keragaman itu terasa semakin pudar. Tampaknya semakin bertambah umur kita semakin bertambah pula jarak antara kita dan orang lain yang berasal dari etnis yang berbeda.

Perbedaan pasti ada di dunia ini. Kita tidak bisa membuat orang di seluruh dunia sama secara mutlak, bahkan saudara kembar pun punya prilaku berbeda walaupun fisik mereka sama. Dan perlu diingat, setiap orang di dunia ini tidak ada yang bisa menetukan dia akan lahir dimana, bersuku apa, beragama apa dan keturunan etnis apa. Jadi adalah hal yang sangat salah kalau seseorang dinilai dan dijudge/dihakimi  buruk hanya karena memiliki suku, agama dan etnis yang berbeda dari kita. Sebuah peribahasa mengatakan “tak kenal maka tak sayang” bagaimana bisa kita saling menghakimi padahal saling mengenal saja belum. Cara berfikir untuk men-general-kan sesuatu baik itu etnis/agama/suku adalah sebuah kesalahan yang menjadi cikal bakal paham radikal dan rasis. Contohnya saja karena ada salah satu atau dua pemeluk Agama tertentu yang melakukan aksi teror maka masyarakat mencap bahwa agama tersebut penuh dengan ajaran terorisme padahal sebenarnya tidak.  Disisi lain, ada sebuah etnis yang dicap jelek hanya karena perilaku segelintir orang dari etnis tersebut yang kurang baik. Hal seperti inilah yang terkadang menimbulkan perpecahan di Negara ini.

Memimpin sebuah negara majemuk di Indonesia memang bukanlah hal yang mudah. Siapapun pemimpin bangsa ini haruslah mengerti akan keberagaman yang ada di Indonesia. Siapapun pemimpin bangsa ini haruslah bersikap adil kepada semua etnis dan golongan. Siapapun pemimpin bangsa ini haruslah menjamin hak hak serta  keamanan dan kenyamanan ibadah masing masing pemeluk agama. Adalah sangat naif jikalau ada segolongan orang yang ingin menjadikan negeri ini  menjadi milik sebuah etnis/suku/agama tertentu.

Negeri ini ibarat sebuah pelangi dimana keberagaman etnis, suku dan agama yang ada ialah beragam warna yang menjadikannya indah. Bisakah dibayangkan kalau pelangi hanya satu warna saja, tentu tidak begitu menarik bukan? Begitulah juga Indonesia. Sayangnya banyak orang naif yang tidak melihat keindahan beragam warna pelangi ini dan seringkali ingin merusaknya dengan menjadikan warna pilihanya menjadi paling dominan. Saya teringat dengan lirik lagu anak anak yang berjudul “Pelangi”


“ Pelangi pelangi alangkah indahmu,
Merah, kuning, hijau di langit yang biru,
Pelukismu Agung, siapakah gerangan?
Pelangi pelangi ciptaan Tuhan “


Bila Indonesia diibaratkan seperti pelangi di lagu tersebut maka dapat dikmanai bahwa Indonesia amatlah indah dengan warna yang bermacam macam (dianalogikan sebagai keberagaman etnis) yang dilukis oleh Pelukis Agung yaitu Tuhan sang Pencipta. Ya. Keberagaman adalah warna pelangi yang dilukis oleh Tuhan untuk Indonesia. Seseorang yang benci keberagaman berarti ia benci juga dengan hasil karya Tuhan. Bukankah Tuhan lah yang meciptakan kita bersuku suku, berbangsa bangsa dan berpasang pasangan? Apa alasannya kita membenci orang yang berbeda dari kita? Sesungguhnya kita diciptakan dalam kebhinekaan bukanlah untuk membenci tapi untuk saling mengenal. Maka itu marilah kita mengobarkan semangat saling menhargai dan menghormati antar kita agar Pelangi yang bernama Indonesia itu tetap indah dengan warna kebhinekaannya. :-)