Senin, 24 Desember 2012
Sebuah Impian
Teringat kembali ketika masaku kecil dulu, aku sempat memiliki impian untuk menaiki sebuah awan. Melompat-lompat, berbaring dan bermain di atas awan, alangkah senangnya...!!! gumamku waktu itu. Namun, seiring sang waktu berjalan aku bertambah dewasa. Impianku yang ingin menaiki awan sudah tidak ada di dalam benakku. Kini aku telah tahu, bahwa awan hanyalah sebuah gumpalan asap putih yang membubul di langit dan tidak bisa disentuh apalagi dinaiki oleh manusia.
Impian menaiki awan hanyalah satu dari banyak impian impian konyolku ketika aku masih kecil dulu. Namun aku sejenak terpikir, tanpa kusadari kenangan tentang impian masa kecilku telah menyadarkan aku akan satu hal. Bahwa semakin bertambah umur seseorang maka semakin dalam pula cara berpikir seseorang tersebut menentukan masa depannya. Dulu sewaktu kecil ketika ditanya tentang cita citaku spontan saja tanpa berpikir aku berucap “Jadi Pilot atau kalau tidak jadi Presiden” dengan bangganya. Bandingkan dengan diriku sekarang yang beranjak ke 20 tahun, ketika ditanya soal cita cita, aku pun berpikir dahulu lalu berkata “Jadi apa ya? Hmm.. mungkin jadi Ahli IT kalau tidak, aku jadi Teknisi atau apalah yang penting berhubungan dengan mata kuliah yang saya ambil” nada kepastian yang kuucap waktu kecil dulu entah hilang kemana, aku sekarang lebih realistis kepada cita-cita dan tidak mau muluk-muluk.
Mungkin, disetiap pertambahan umur kita hingga saat ini sudah banyak dari kita telah mengesampingkan atau bahkan membuang impian impian konyol kita dalam dalam daftar cita cita. Tapi tahukah?? Bahwa teknologi yang kita rasakan manfaatnya saat ini diawali dari impian impian konyol penemunya. Siapa tak kenal Henry Ford? Ia adalah pencipta mobil. Dulu, sebelum menciptakan mobil, ia punya impian untuk membuat sebuah kereta tanpa kuda. Mendengar impian Henry Ford tersebut, tetangga disekitarnya pun mulai tertawa dan menganggap impian Henry hanyalah sebuah impian konyol yang tidak bisa terwujud. Coba bayangkan, apabila seorang Henry Ford menyerah pada cemoohan tetangga disekitarnya dan berhenti mewujudkan impian konyolnya, mungkin saat ini kita tidak akan pernah tahu apa itu yang namanya mobil.
Bukan hanya Henry Ford, tetapi sederatan nama seperti Thomas Alpha Edison, Albert Einstein, Orville & Wilbur bersaudara serta orang hebat lainnya, dikenal dalam sejarah karena mereka mampu untuk mewujudkan impian impian konyol atau bahkan dianngap sebagai hal yang “mustahil” dilakukan. Mereka mampu membuat impian impian tersebut yang tadinya tidak masuk akal menjadi sesuatu hal yang masuk akal namun juga luar biasa dampaknya.
Impian itu bisa dikatakan sebagai tantangan. Semakin besar impian yang ingin kita raih maka semakin besar tantangannya. Boleh jadi kita mendapat cemoohan ketika kita tengah mewujudkan impian impian kita. Tapi yakinlah, cemoohan itu akan berubah menjadi pujian ketika kita mampu mewujuddkan impian impian tersebut.
Jangan menjadi tetangga Henry Ford dan mengatakan kepada diri sendiri “Kamu tidak bisa, itu hanyalah impian konyol, lebih baik buang saja impian itu” jangan seperti itu, yakinlah bahwa setiap manusia di dunia ini dilahirkan sebagai seorang pemenang. A Life without dreams like night without star, kehidupan tanpa impian hanya menjadi kehidupan yang suram dan tidak indah. Jadi mulai saat ini, jangan takut mempunyai impian sekonyol apapun itu. Sebab impian itu adalah semangat dalam hidup ini.
(Muhammad Munir, 25 Desember 2012)
Label:
Secangkir Opini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)




0 komentar:
Posting Komentar