Pages

HOT NEWS

Rabu, 05 Desember 2012

Menyeduh Secangkir Opini




Setiap harinya manusia beropini di kehidupan sehari harinya, baik itu beropini tentang dirinya sendiri, orang lain, masalah besar atau hal yang dianggap remeh. Opini bisa dikeluarkan oleh siapa saja, entah itu Presiden atau Tukang becak. Semua orang bebas mengeluarkan Opininya. Opini bisa juga dijadikan sebagai parameter untuk melihat ketajaman berpikir dari seseorang. Biasanya semakin tajam cara berpikir seseorang maka opininya semakin menarik untuk dibaca. Namun, Opini itu ibarat pisau bermata dua. Selain bisa membuat pengarangnya menjadi terkenal ia bisa juga menjadikan pengarangnya menjadi hina di masyarakat. Diterima atau tidaknya sebuah opini di masyrakat bergantung dari alur pemikiran pengarangnya.

Opini dan Komentar

Sekilas, Opini dan komentar kelihatan sama namun sebenarnya tidak. Keduanya serupa tapi tak sama. Komentar adalah tanggapan seseorang mengenai permasalahan yang diangkat oleh orang lain, sedangkan Opini adalah tanggapan seseorang mengenai permasalahan yang ia angkat sendiri. Sebenarnya berkomentar itu lebih gampang dariapada beropini. Mengapa? karena bila kita berkomentar kita sudah tau masalah apa yang kita akan tanggapi karena masalah itu diangkat oleh orang lain sedangkan kalau kita beropini kita terlebih dulu memikirkan masalah apa yang ingin di angkat kemudian memberi tanggapannya.

Filosofi Opini

Mengeluarkan opini itu ibaratnya menyeduhkan kopi kepada pelanggan. Pelanggan berhak menilai pahit atau manisnya kopi yang kita buat,namun ia tidak berhak untuk melarang kita untuk berhenti menyeduhkan kopi. Adalah hak pelanggan untuk meminum atau tidak kopi tersebut dan hak pembuat kopi untuk menyeduhkan kopinya entah itu kopi pahit atau manis.

Selamat menyeduhkan Opini.....

(Muhammad Munir, 5 Desember 2012)

0 komentar:

Posting Komentar